Saat seseorang ditanya, “Kamu bisa masak?”, sebagian mungkin langsung menjawab,
“Enggak, kan aku cowok…” atau
“Belum kepikiran, soalnya itu urusan cewek…” 

Padahal, di kehidupan nyata, masak itu bukan tentang siapa, tapi tentang bekal. Masak bukan lagi dianggap sekadar peran domestik. Ia berubah menjadi salah satu life skill penting di zaman sekarang. Bukan hanya membantu kita untuk lebih mandiri, tapi juga membuka banyak pintu—untuk hidup sehat, berhemat, bahkan berkarya dan berpenghasilan. 

Sobat Al-Hasra, coba bayangkan: kita tinggal jauh dari rumah, kuliah atau kerja di luar kota, lalu bingung soal makan sehari-hari. Di momen seperti itu, kemampuan sederhana untuk masak bisa jadi penyelamat. Nggak harus jago langsung, tapi mulai dari tahu bahan, bisa mengolah, sampai menyajikan makanan dengan baik, adalah langkah kecil yang berarti besar. Menariknya, dunia memasak kini juga sangat berkembang. Banyak chef profesional yang menjadikan dapur sebagai panggung kreativitas. Mereka bereksperimen, berinovasi, bahkan memperkenalkan budaya lewat rasa. Dan dunia itu… terbuka untuk siapa pun, tanpa batas gender. 

Di SMK Al-Hasra, jurusan Kuliner hadir bukan untuk ‘mengajarkan masak kepada perempuan’. Tapi untuk membekali siapa saja yang ingin punya keahlian nyata, yang bisa jadi bekal hidup, baik untuk karier maupun keseharian. Belajar kuliner di sini bukan hanya praktik dapur biasa. Siswa akan mengenal gizi, kebersihan, teknik memasak, penyajian, hingga pelayanan profesional. Semuanya dirancang supaya para siswa nggak hanya pandai mengolah rasa, tapi juga peka terhadap kebutuhan industri dan masyarakat. 

Jadi, kalau selama ini kamu berpikir masak itu hanya “urusan rumah”, mungkin sekarang waktunya melihat lebih dalam. Karena siapa tahu, justru lewat kemampuan ini, langkahmu bisa lebih jauh dari yang dibayangkan.