Yayasan AL-Hasra Rilis Berita

Jika Hidup Sekadar Rutinitas, di Mana Makna Shalat yang Kita Lakukan?

14 Feb 2025

Humas

196

 
Pernah nggak, Sobat Al-Hasra, merasa hidup ini seperti autopilot? Bangun pagi, berangkat kerja atau kuliah, pulang, tidur, lalu besoknya mengulang hal yang sama. Di tengah kesibukan itu, kita tetap shalat lima waktu—tapi pertanyaannya, apakah shalat yang kita lakukan masih punya makna, atau sekadar jadi bagian dari rutinitas harian? 

Bagi banyak orang, shalat adalah kewajiban yang harus ditunaikan. Tapi tanpa sadar, kita sering melakukannya hanya karena “sudah seharusnya”—bukan karena benar-benar ingin terhubung dengan Allah. Kita baca Al-Fatihah, ruku’, sujud, dan tahiyat akhir, tapi pikiran melayang ke pekerjaan, tugas kuliah, atau bahkan makanan yang akan disantap setelah shalat. Shalat bisa berubah jadi kebiasaan yang hambar kalau kita kehilangan kesadaran akan maknanya. Padahal, shalat bukan sekadar gerakan fisik atau ritual harian. Ini adalah momen kita benar-benar berhenti sejenak dari dunia yang serba cepat dan sibuk, lalu berbicara langsung dengan Allah. 

Lalu, bagaimana caranya biar shalat kita nggak sekadar jadi rutinitas kosong? Sadari dulu untuk apa kita shalat. Shalat bukan hanya tentang menggugurkan kewajiban, tapi tentang membangun hubungan dengan Allah. Sobat Al-Hasra pasti sering mencari motivasi untuk kerja keras, mengejar impian, dan meraih kesuksesan. Tapi bagaimana dengan motivasi untuk mengingat siapa yang memberi kita kehidupan ini? 

Berhenti sekadar "mengucapkan," mulai "merasakan." Coba perhatikan tiap bacaan dalam shalat. Saat membaca Al-Fatihah, benar-benar resapi bahwa kita sedang berbicara langsung dengan Allah. Saat sujud, sadarilah bahwa kita sedang berada di titik terdekat dengan-Nya. Jadikan shalat sebagai istirahat, bukan beban. Kita sering melihat shalat sebagai “hal yang harus dilakukan” di tengah kesibukan, padahal justru shalat bisa jadi momen istirahat paling tenang. Di dunia yang penuh distraksi, shalat memberi kita kesempatan untuk benar-benar hadir di saat ini, tanpa terburu-buru mengejar waktu. 

Bayangkan ini shalat terakhir kita. Kadang kita terlalu sibuk merencanakan masa depan, lupa bahwa hidup ini nggak selamanya. Coba bayangkan kalau shalat yang sedang kita lakukan ini adalah yang terakhir. Pasti rasanya beda, kan? Jika hidup hanya tentang rutinitas tanpa makna, kita akan terus merasa kosong, sekalipun punya segalanya. Tapi jika kita mulai menjadikan shalat sebagai pengingat dan penghubung dengan Allah, hidup kita akan terasa lebih bernilai. Mungkin Sobat Al-Hasra masih sering lalai, terburu-buru, atau kurang khusyuk. Tapi nggak apa-apa, yang penting kita terus belajar dan memperbaiki. Shalat bukan tentang menjadi sempurna, tapi tentang terus berusaha mendekat kepada-Nya. 

Jadi, yuk tanya ke diri sendiri: Apakah shalat yang kita lakukan masih punya makna, atau hanya sekadar rutinitas? 

Rilis

Berita