Hari Pendidikan Nasional tahun ini bertepatan dengan hari Jumat, hari yang penuh keberkahan dalam Islam. Sebuah momen istimewa yang mengingatkan MinRa dan Sobat Al-Hasra bahwa pendidikan bukan sekadar soal angka dan sistem, melainkan tentang menumbuhkan nurani, menyentuh hati, dan memperkuat iman.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya."

(HR. Bukhari dan Muslim)

Mendidik adalah bentuk kepemimpinan. Baik itu guru di ruang kelas, orang tua di rumah, maupun diri kita sendiri—semua memegang tanggung jawab untuk membimbing. Pendidikan sejati tidak hanya berorientasi pada transfer ilmu, tetapi juga pembentukan karakter, akhlak, dan keteladanan.

Di tengah derasnya arus digital dan perkembangan teknologi, banyak yang berlomba mengukir prestasi akademik. Namun, terkadang lupa bahwa pendidikan tanpa keteladanan hanya menghasilkan intelektual tanpa arah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam datang bukan hanya membawa wahyu, tetapi menjadi uswatun hasanah—teladan sempurna bagi umat manusia. Keteladanan inilah yang menjadi inti dari pendidikan Islami—memberi contoh melalui akhlak, bukan hanya instruksi. Sobat Al-Hasra, di Hari Pendidikan Nasional ini, mari kita bertanya:

• Apakah pendidikan yang kita jalani sudah mendidik hati, bukan hanya pikiran?

• Apakah kita sudah menanamkan adab sebelum ilmu?

• Apakah sekolah sudah menjadi tempat tumbuhnya iman dan akhlak mulia?

Di SMP, SMA, dan SMK Al-Hasra, kami percaya bahwa pendidikan yang kuat lahir dari fondasi iman dan nilai-nilai kemanusiaan. Bukan hanya untuk mencetak siswa berprestasi, tetapi juga membentuk insan yang siap menjadi pemimpin dengan akhlak mulia.